- Etika
Bisnis Dalam Berbisnis
Buatlah sebuah tulisan atau artikel tentang apakah pelaku bisnis yang ada
disekitar kita menggunakan etika didalam menjalankan bisnisnya? Jika tidak,
bagaimanakah bentuk pelanggarannya? Apakah factor penyebabnya? Bagaimana cara
mengatasinya?
Jawaban : latar belakang Etika Bisnis Dalam Berbisnis
Perkembangan sosial ekonomi akhir – akhir ini semakin marak menjadi sorotan.
Walaupun tak secara gamblang, namun jelas masalah yang hendak dikemukakan
adalah praktek dunia usaha yang tidak sehat. Banyak seminar, tulisan serta
komentar-komentar para cendekiawan mengenai topik – topik krisis moral seperti
korupsi, kolusi, oligopoli, manipulasi dan sebagainya. Fenomena ini menandai
adanya suatu kesadaran untuk mencari alternatif solusi persoalan sosial di luar
pertimbangan material dan rasional semata, tetapi juga pertimbangan –
pertimbangan etik. Dewasa ini kalangan bisnis pun harus memiliki kesadaran akan
pentingnya etika bisnis. Perubahan perdagangan dunia menuntut segera
dibenahinya etika bisnis agar tatanan ekonomi dunia semakin membaik. Di
Indonesia, perkembangan bisnis maju pesat seiring dengan perkembangan teknologi
dan informasi. Mulai dari bisnis secara tradisional maupun bisnis secara
on-line. Sejatinya, etika bisnis harus tertanam dalam jiwa para pebisnis,
karena dengan etika bisnis yang baik tidak hanya keuntungan saja yang
didapatkan namun kepuasan dan keloyalitasan konsumenpun akan didapatkan pula.
Untuk itu, para pebisnis harus mengetahui hal – hal apa saja yang boleh
dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan oleh seorang pebisnis.
Etika bisnis diperlukan karena kita berbisnis melibatkan dengan orang lain
dan berinteraksi dengan orang lain, selain itu jika kita mempunyai etika maka
akan terbinanya suatu keseimbangan sosial-ekonomi antara pebisnis tersebut.
Bahkan dalam perkembangannya etika bisnis tidak lagi menjadi beban yang
terpaksa harus dilaksanakan perusahan melainkan sudah menjadi salah satu
strategi pengembangan bagi perusahaan.
Point – pointnya Etika Bisnis Dalam Berbisnis, yaitu :
- Apakah
pelaku bisnis yang ada disekitar kita menggunakan etika didalam
menjalankan bisnisnya?
Perkembangan sosial ekonomi akhir – akhir ini semakin marak menjadi sorotan.
Walaupun tak secara gamblang, namun jelas masalah yang hendak dikemukakan
adalah praktek dunia usaha yang tidak sehat. Dewasa ini kalangan bisnis pun
harus memiliki kesadaran akan pentingnya etika bisnis.
- Jika
tidak, bagaimanakah bentuk pelanggarannya?
Walaupun tak secara gamblang, Perbincangan tentang “etika bisnis” di
sebagian besar paradigma pemikiran pebisnis terasa kontradiksi interminis
(bertentangan dalam dirinya sendiri), mana mungkin ada bisnis yang bersih,
bukankah setiap orang yang berani memasuki wilayah bisnis berarti ia harus berani
(paling tidak) “bertangan kotor”. namun jelas masalah yang hendak dikemukakan
adalah praktek dunia usaha yang tidak sehat. Banyak seminar, tulisan serta
komentar-komentar para cendekiawan mengenai topik – topik krisis moral seperti
korupsi, kolusi, oligopoli, manipulasi dan sebagainya.
- Apakah
factor penyebabnya?
Ada satu pandangan bahwa masalah etika bisnis seringkali muncul berkaitan
dengan hidup matinya bisnis tertentu, yang apabila “beretika” maka bisnisnya
terancam pailit. Disebagian masyarakat yang nir normative dan hedonistik
materialistk, pandangan ini tampkanya bukan merupakan rahasia lagi karena dalam
banyak hal ada konotasi yang melekat bahwa dunia bisnis dengan berbagai
lingkupnya dipenuhi dengan praktik – praktik yang tidak sejalan dengan etika
itu sendiri.
- Bagimana
cara mengatasinya?
Fenomena ini menandai adanya suatu kesadaran untuk mencari alternatif solusi
persoalan sosial di luar pertimbangan material dan rasional semata, tetapi juga
pertimbangan – pertimbangan etik. Selain itu bisa menggunakan norma – norma
manakah atau prinsip etika yang berlaku dalam kegiatan bisnis
. Beberapa
prinsip umum etika Bisnis yang berlaku universal, Secara umum,
prinsip-prinsip yang berlaku dalam kegiatan bisnis yang baik sesungguhnya tidak
bisa dilepaskan dari kehidupan kita sebagai manusia. Demikian pula,
prinsip-prinsip itu sangat erat terkait dengan sistem nilai yang dianut oleh
masing – masing masyarakat. Bisnis Jepang akan sangat dipengaruhi oleh sistem
nilai masyarakat Jepang. Eropa dan Amerika Utara akan sangat dipengaruhi oleh
sistem nilai masyarakat tersebut dan seterusnya. Demikian pula, prinsip –
prinsip etika bisnis yang berlaku di dindonesia akan sangat dipengaruhi oleh
sistem nilai masyarakat kita. Namun, sebagai etika khusus atau etika
terapan, prinsip-prinsip etika yang berlaku dalam bisnis sesungguhnya adalah
penerapan dari prinsip etika pada umumnya. Disini secara umum dapat
dikemukakan beberapa prinsip etika bisnis tersebut.
adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak
berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
Untuk bertindak secara otonom, diandaikan ada kebebasan untuk mengambil
keputusan dan bertindak berdasarkan keputusan yang menurutnya terbaik itu.
kebebasan adalah unsur hakiki dari prinsip otonomi ini. Dalam etika, Kebebasan
adalah prasyarat utama untuk bertindak secara etis, karena tindakan etis adalah
tindakan yang bersumber dari kemauan baik serta kesadaran pribadi.
Terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara jelas
bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan
atas kejujuran.
Menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan
yang adil, serta dapat dipertanggung jawabkan. Keadilan menuntut agar
setiap orang dalam kegiatan bisnis perlu di perlakukan sesuai dengan haknya
masing-masing dan agar tidak boleh ada pihak yang dirugikan hak dan
kepentingannya.
- Prinsip
saling menguntungkan (mutual benefit principle)
Menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua
pihak. Kalau prinsip keadilan menuntut agar tidak boleh ada pihak yang
dirugikan hak dan kepentingannya, prinsip saling menguntungkan secara positif
menuntut hal yang sama, yaitu agar semua pihak berusaha untuk saling
menguntungkan satu sama lain. Prinsip ini terutama mengakomodasi hakikat dan
tujuan bisnis. Karena anda ingin untung dan saya pun ingin untung, maka
sebaliknya kita menjalankan bisnis dengan saling menguntungkan. Maka, dalam
bisnis yang kompetitif, prinsip ini menuntut agar persaingan bisnis haruslah
melahirkan win-win situation.
Terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau
perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik
pimpinan atau orang-orangnya maupun perusahaannya. Dengan kata lain prinsip ini
merupakan tuntutan dan dorongan dari dalam diri pelaku dan perusahaan untuk
menjadi yang terbaik dan dibanggakan. Dan itu tercermin dalam seluruh perilaku
bisnisnya dengan siapa saja, baik keluar maupun kedalam perusahaan.
Demikian pula pemerintah nasional maupun asing, juga media massa dan
masyarakat setempat. Dalam kondisi sosial, ekonomi, politik semacam Indonesia,
masyarakat setempat bisa sangat mempengaruhi hidup matinya suatu perusahaan.
Ketika suatu perusahaan beroperasi tanpa memperdulikan kesejahteraan, nilai
budaya, sarana dan prasarana lokal, lapangan kerja setempat, dan seterusnya, akan
menimbulkan suasana sosial yang sangat tidak kondusif dan tidak stabil bagi
kelangsungan bisnis perusahaan tersebut. Dengan demikian, Menjaga etika adalah
suatu hal yang sangat penting untuk melindungi reputasi perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar